Mengenal VUCA World Dalam Menghadapi Dunia Bisnis Masa Kini

Istilah VUCA world diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. Istilah ini muncul dalam teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt Nanus pada 1987. Kemudian digunakan dalam pelatihan kepemimpinan militer di US Army War College.

Tujuannya untuk menggambarkan situasi politik-keamanan yang berubah cepat di era 1990-an, dari keruntuhan Soviet hingga Perang Teluk. Namun karena kesamaan makna, maka istilah VUCA kini diadopsi oleh dunia bisnis.

Lebih jelasnya, Volatility berarti sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai hal seperti sosial, ekonomi dan politik. Uncertainty bermakna sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang saat ini sedang terjadi. Complexity adalah adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi setiap organisasi. Ambiguity didefinisikan sebagai beban berat realitas dan makna yang berbaur dari berbagai kondisi yang ada atau sbuah keadaan yang terasa mengambang dan kejelasan masih dipertanyaakan.

Banyak organisasi yang berjuang untuk tetap bertahan dan selaras dalam sifat VUCA tersebut karena hal tersebut berpengaruh secara signifikan pada sumber daya manusia. Kesiapan dalam menghadapi VUCA itu bukan hanya beban 1 orang, tetapi juga seluruh tim di perusahaan.

VUCA secara tidak langsung menciptakan suatu tren baru yang penting untuk dipahami oleh praktisi SDM dan pemimpin perusahaan masa kini. Ketika dulunya orang yang mencari perusahaan untuk memberinya kerja, kini justru sebaliknya, perusahaanlah yang mencari orang terbaik untuk bekerja. Saat dulunya, mesin, modal dan kondisi geografi menjadi sebuah keunggulan, maka sekarang, karyawan yang bertalentalah keunggulan perusahaan. Talent yang dulunya hanya berperan kecil terhadap keberhasilan bisnis, sekarang menjadi penentu perubahan.

Kita tidak bisa mengubah VUCA yang saat ini terjadi. Tugas kita menyiapkan agar kita dan tim kita siap menghadapi VUCA yang terjadi dan telah terbukti menelan banyak korban di negeri ini. Agar kita tidak menjadi korban VUCA selanjutnya, kita perlu melakukan banyak hal penting yang boleh jadi selama ini kita abaikan.

1. Tetapkan target jangka pendek yang jelas dan menantang.

2. Adaptif terhadap perubahan yang terjadi.

3. Persiapkan seorang pemimpin yang dapat membaca tren masa depan dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi.

4. Jangan takut menghadapi tantangan guna mengembangkan perusahaan

Tentu, bukan hanya empat hal tersebut yang perlu kita lakukan. Masih banyak hal lain yang juga perlu kita lakukan. Namun apabila kita tidak melakukan perubahan apapun, kemungkinan kita akan menjadi korban VUCA berikutnya.

Leave a reply